Taukah kamu, Mengapa saat kelulusan memakai toga?
Mengapa tali pada topi toga dipindahkan dari kiri ke kanan? Bagaimana
asal-muasal toga?
Di Indonesia, secara umum kostum kelulusan disebut
toga – berasal dari penyebutan untuk pakaian di jaman Romawi kuno. Pada masa
tersebut, kaum intelektual kerap memakai kain panjang (kira-kira 6 meter) yang
dibalut sedemikian rupa, sehingga membentuk kostum. Bedanya dengan pakaian
biasa, toga tidak dijahit
transparencyrevolution.com
Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown.
Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang
menyebutnya “graduate cap” dan “black cap”.
Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan
pengembangan dari biretta,
yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta sendiri terinspirasi dari
bahasa Italia “berretto”
(berasal dari kata latin “birrus”
dan Yunani “pyrros“). Di jaman
Romawi sekitar abad 12 hingga 14, berretto
sebagai ciri bagi kalangan pelajar akademik, seniman, dan humanis.
Walau demikian, paten mortarboard justru menjadi milik
penemu dari Amerika Serikat, Edward O’ Reilly dan imam Katolik, Joseph Durham
di tahun 1950. Mungkin karena dibentuk bujursangkar, serta penambahan komponen
seperti besi di dalam mortarboard sehingga lebih kokoh. Nyatanya, tak semua
mortarboard dewasa ini memakai besi di dalamnya.
wikipedia
Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan
bentuk seperti yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia.
Penambahan komponen tali pada mortarboard pun diduga
berasal dari tradisi orang Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan
dari tingkat sekolah dasar hingga SMA serta Universitas selalu memakai “gown”
dan “mortarboard”.
Bila di Indonesia hanya dikenal warna hitam, tidak
demikian dengan Amerika Serikat. Di sana, setiap jurusan memiliki warna
berbeda. Misalnya Engineering memakai warna oranye, Law (hukum) memakai warna
ungu, dan sebagainya. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa lihat di wikipedia.
Tassel
Tali pada mortarboard disebut juga dengan “tassel”.
Tidak semua tingkatan pendidikan di Amerika Serikat selalu memindahkan tassel
dari kiri ke kanan, walau tassel menjadi aksesoris penting pada mortarboard.
Misalnya, untuk mahasiswa pascasarjana (S2) selalu membiarkan tassel di sisi
kiri.
courtesy: blue muse studio / flickr
Warna tassel pun banyak ragamnya. Pada tingkat Senior
High (sebanding SMA) warna tassel terdiri dari tiga warna, salah satu menjadi
warna sekolah tersebut (color identity). Lalu di tingkat sekolah tinggi,
mahasiswa yang lulus dengan gelar cum laude mengenakan tassel berwarna emas.
Mengapa pada kebanyakan upacara kelulusan (wisuda)
tassel sering dipindahkan dari sisi kiri ke sisi kanan? Banyak pendapat
mengenai ini, tanpa ada dasar yang pasti.
Ada pendapat menyebutkan, pemindahan ini mengartikan
bahwa seorang mahasiswa saat masih belajar di universitas selalu menggunakan
otak kiri. Maka, setelah lulus pemindahan tassel ke sisi kanan dengan harapan
saat terjun ke masyarakat, siswa tersebut juga menggunakan otak kanan.
Sementara pendapat lain – umum dipercaya masyarakat
barat – menyebutkan ini hanya prosesi biasa. Ada perbedaan di sini, tassel
awalnya menggantung di sisi kanan. Ini artinya siswa masih berstatus candidate
(calon kelulusan), dan ketika dipindahkan ke sisi kiri artinya sudah graduate
(lulus).
Ada juga pendapat yang mengatakan pemindahan tassel
sebagai arti bahwa mahasiswa yang lulus telah siap menyongsong hidup baru.
Apa pun opini yang berkembang, selamat bagi kamu yang
akhirnya wisuda. Semoga bekal ilmu yang didapat selama kuliah tidak sia-sia, ya
Referensi:
Wikipedia
http://herlansaja.wordpress.com/page/68/
0 komentar:
Posting Komentar