Pendakian Gunung
Merbabu
Ini
adalah cerita perdanaku dalam petualangan mendaki gunung untuk menaklukan
kesombongan hatiku.Pendakian perdana ku kulakukan di Gunung Merbabu yang
terletak di dataran Jawa Tengah dengan ketinggian 3142 mdpl. Dalam pendakian
ini team terdiri dari 13 orang yaitu saya yg bernama hary, rizki, rokib, ali
barkah, ajang, roy, bang kupling dan istri, ela, agus, papang dan yudi, Kami
berangkat dengan menyewa mobil mini bus . Gunung Merbabu terletak didaerah Kopeng,
Jawa Tengah.Gunung ini memiliki 3 jalur pendakian melalui kopeng yaitu jalur
Wekas, Cuntel, dan Tekelan. Serta satu jalur lagi berada di desa Selo yang
diberi nama jalur Selo.
Pendakian
kali ini kami melewati Jalur Wekas, Kopeng dan melintas melalui Jalur Selo.Kami
berangkat dari posko tercinta menuju terminal Jombor Yogyakarta dengan angkutan
bus.Sesampainya di terminal Jombor kami pun langsung mengambil bus yang jurusan
Magelang.Sekitar 1 jam lebih di dalam bus akhirnya kami pun sampai di Terminal
Tidar, Magelang.Dari terminal Tidar kami langsung menaiki bus byang menuju desa
Kopeng.Kurang lebih 2 jam diperjalanan akhirnya sampai di Kopeng, dan aku
dikejutkan dengan pemandangan nya yang begitu alami.
Akhirnya sampai juga di rute pendakian wekas, kami menurunkan barang dan
langsung menuju basecamp Wekas.Untuk menuju Basecamp nya saja kita sudah harus
mengeluarkan tenaga penuh karena jalanya naik terus.Sekitar 1 jam jalan kaki
dari jalan raya akhirnya sampai juga di Basecamp Wekas.Waduh baru sampai
basecamp saja sudah lempoh rasanya kaki ini, maklum ini pendakian pertamaku
jadi belum terbiasa dengan track nya.Akhirnya kami pun sampai di Basecamp dan
langsung masak untuk makan siang.Selesai masak kami langsung melahap makanan
dan tak lupa pula berdoa.
Setelah semua beres baik dari packingan, perizinan, dan semua persiapan
pendakian telah siap, Jam 15.00 WIB kami melakukan pendakian sembari berdoa.
Baru sertengah jam melakukan perjalanan kami sudah diguyur hujan yang
sangat lebat sehingga kami harus berteduh dulu di shelter 1. Sebagian teman ada
yang menyalakan api, dan sebagian lage mengisi air. Hampir satu jam lamanya
kami menunggu hujan reda dan akhirnya hujan mulai reda dan bersahabat dengan
kami. Kami pun melanjutkan perjalanan agar hari tidak semakin gelap.Aku
terkejut ketika melihat pemandangan disekitar jalur pendakian begitu alami dan
asri. Hanya ada kami bersepuluh disana tanpa ada orang lain. Akhirnya malam pun
menjelang dan kami terpaksa mengeluarkan senter untuk menerangi jalan kami.
Setelah berjam-jam kami berjalan di keheningan dan kegelapan kami akhirnya
memutuskan untuk ngecamp sekitar pukul 22.00 WIB. Kami pun langsung bagi tugas
ada yang mendirikan tenda, memasak, menyalakan api , dan mencari kayu. Keadaan
malam itu sangat dingin sekali.Baru kali ini aq merasakan sangat dingin
dibarengi dengan kondisi tubuh yang lelah Karena berjalan seharian.Setelah
semua selesai kami pun langsung makan dengan lahapnya.Setelah makan kami
membersihkanya dan memaking barang yang tak digunakan lagi serta mengeluarkan
jaket plus sleeping bed untuk menghindari kedinginan.Selang beberapa menit
semua tertidur pulas.
Keesokan paginya kami bangun dengan badan yang kembali segar. Kami pun langsung
masak untuk sarapan pagi.Sebagian teman ada yang mengemasi barang yang sudah
tidak digunakan lagi.Setelah selesai masak dan kami pun langsung makan.Selesai
sarapan pagi kami langsung packing dum dan barang-barang lainya untuk
melanjutkan perjalanan.Setelah semua nya beres dan siap melanjutkan pendakian,
kami pun melanjutkan pendakian sembari berdoa.
Setelah berjalan berjam-jam akhirnya kami sampai di Pos 4 yang disebut Pemancar
sekitar pukul 11.30 WIB.Kami pun istirahat sejenak sambil menghisap sebatang
rokok dan tak lupa pula pendokumentasian di daerah indah ini.Setelah puas
dengan pemandangan yang luas di Pos 4 kami pun melanjutkan perjalanan dan
melewati jalan setapak yang disebut Jembatan Setan.Ini disebut Jembatan Setan
karena jalan hanya setapak dengan sedikit merayap sementara di bawah terdapat
jurang yang terjal.Alhamdulillah semua rekan dapat melewatinya dengan baik.
Serkitar pukul 14.15 WIB kami sampai di pertigaan jalur menuju Puncak Syarif
dan Menuju Puncak Kenteng Songo.Kami memutuskan untuk memasak makan siang di
pertigaan jalur ini.Sebagian teman yang sudah ke merbabu memasak sedangkan kami
yang belum pernah termasuk aku melakukan pendakian ke Puncak Syarif.Sekitar 30
menit mendaki akhirnya sampai di Puncak Syarif.Walaupun agak sedikit kabut
menyelimuti tapi kami tetap dapat melihat pemandangan yang begitu indah
walaupun tak sempurna.Tak lupa pula kami mendokumentasikan keindahan ciptaan
tuhan ini.Selang beberapa menit kami pun turun kembali ke pertigaan.
Sesampainya disana ternyata masakan telah siap di santap, kami pun langsung
melahapnya hingga tak tersisa.Setelah santai setelah makan, kami dikejutkan
oleh seseorang wanita bulek ntah dari mana asalnya yang melakukan pendakian
sendirian.Wah pikirku gila juga neh bulek yah, mendaki sendirian dengan bag
pack di belakang nya.Bulek itu hendak turun setelah mendaki di puncak Kenteng
Songo.
Setelah semua selesai di packing kamipun melanjutkan perjalanan ke puncak
Kenteng Songo, sial tiba-tiba hujan mengguyur dan kami pun harus menggunakan
ponco. Sekitar setengah jam lebih berjalan pukul 15.15 WIB sampailah kami di
puncak Gunung Merbabu yang diberi nama Kenteng Songo. “Kenteng Songo” adalah
bahasa jawa yang berarti 9 buah kendi/tempat air.Dan benar saja disana terdapat
sebuah batu besar yang membentuk cerukan berupa tempat air. Ada 5 buah cerukan
yang tergabung dalam satu batu besar, sedangkan 2 buah lage terletak di batu
yang lain di seberang nya. Kemana yang 2 buah lagi?.Mitosnya hanya orang-orang tertentu
dan beruntung yang dapat melihat 2 buah kenteng lagi dan aku bukan lah orang
yang beruntung.
Momen yang indah tidak kami dapatkan di Puncak Kenteng songo karena hujan terus
mengguyur dan kabut tebal menyelimuti. Sekitar setengah jam di Puncak kami pun
memutuskan untuk turun Lewat Jalur Selo. Kami jalan terus hingga kami
dikejutkan dengan hamparan padang yang sangat luas seluas mata memandang.
Tempat ini disebut Padang Sabana.Tempat yang begitu banyak tumbuhan rumput yang
sangat luas.Kami pun memutuskan Camp di Sabana.
Kami langsung mendirikan tenda dan sebagian oteam mencari kayu
baker untuk menyalakan api. Setelah tenda berdiri dan api menyala kami tidak
melewatkan momen sunset yang indah di Padang Sabana ini. Kami pun mendokumentasikanya.Setelah
agak gelap kami pun langsung memutuskan untuk masak. Setelah masakan siap
dilahap kami langsung menyantapnya .Setelah selesai makan dan memaking barang
yang tidak digunakan tidak lupa kami mengeluarkan jaket plus sleeping bed untuk
menghindari malam yang dingin.Benar saja malam itu terasa sangat dingin
sehingga kami pun terlarut dalam keindahan mimpi dimalam itu.
Keesokan paginya seperti biasa memasak sembari menikmati sunrise.Setelah semua
masak kami pun langsung menyantapnya.Setelah selesai kami langsung packing
tenda dan peralatan lainnya. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan turun
ke desa Selo. Akhirnya berjam-jam berjalan kami sampai juga di desa Selo
sekitar pukul 14.05 WIB.4 orang dari kami langsung pulang menuju Jogja
sementara 6 orang lainya termasuk aku berencana untuk melanjutkan pendakian di
Gunung Merapi.Setelah melepas 4 teman kembali kejogja kamim berenam langsung
Menuju New Selo rute pendakian Merapi.
Sekitar pukul 16.15 WIB kami sampai di New Selo dan langsung mendirikan tenda
untuk Istirahat karena akan melanjutkan perjalanan pada malam harinya.
Sekitaran pukul 23.00 WIB kami bermaksud melanjutkan perjalanan namun karena
sesuatu hal yang tidak memungkinkan kami terpaksa membatalkan pendakian di
Gunung Merapi.Kami pun langsung turun ke desa Selo.Sekitar pukul 01.15 WIB kami
sampai di jalan raya.Karena tak ada angkutan terpaksa kami tidur di pinggir
jalan.Pengalaman yang berarti bagiku.
Sekitar pukul 04.15 WIB Kami pun bergegas menuju pasar, sesampai nya di pasar
kami pindah angkutan menaiki bis yang menuju Kartosuro. Sekitar pukul 06.05 WIB
kami sampai di terminal Kartosuro dan langsung mencari bis menuju Jogjakarta.
Akhirnya datang juga bis menuju Jogja dan kami langsung menaikinya, di
pertigaan Maguwoharjo, Jogja kami piondah bis lage menuju Instiper.
Sekitaran pukul 07.30 WIB kami telah sampai di posko tercinta ini.Ternyata
kampus sedang sepi karena hari itu bertepatan hari minggu.
Begitulah kisah ku dalam pendakian perdanaku di Gunung Merbabu.Meskipun misi
pendakian Gunung Merapi gagal tapi tetap ajah pengalaman yang mengesankan
bagiku. Pertama kali nya aku hidup di hutan belantara, pertama kalinya aku
melakukan pendakian gunung, pertama kalinya aku menginjak kan kaki di puncak
gunung, dan pertama kalinya aq menemukan sesuatu yang begitu indah. Pengalaman
yang tk akan pernah terlupakan 3 hari berada di GUNUNG……
Terimakasih Tuhan
..Terimakasih Ibu dan Bapak ..Terimakasih kawan-kawan KEPAL
Nice posting om ;) baca juga artikel Pendakian Gunung Merbabu via Wekas hehehe
BalasHapusSalam Lestari